Rabu, 16 Juli 2014

Hasil Pilpres Indonesia 2014


Pengamat: Lembaga Survei Harusnya Bekerja Independen

Tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2014 kini meningkat menjadi 81,3%.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti mengatakan, quick count atau hitung cepat yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei sudah lama tidak berpijak pada objektivitas. Menurut Ray, sudah seharusnya hanya lembaga survei yang indenpenden yang boleh menyiarkan ke publik hasil hitung cepatnya.

Hal itu dikatakan Ray menanggapi kisruh hitung cepat yang terjadi usai pencoblosan Pilpres 2014 pada 9 Juli lalu. Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan perolehan suara yang berkebalikan di antara kedua pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Quick count sudah lama tidak sepenuhnya berpijak pada objektivitas. Quick count yang juga bertugas sebagai pemenangan calon tidak boleh mengumumkakn hasilnya pada publik, kecuali yang dilakukan independen," kata Ray di Jakarta, Selasa 15 Juli 2014.

Menurut Ray, lembaga survei seharusnya independen. Tidak memihak kepada salah satu pasangan calon. Akan tetapi, Ray melihat survei-survei yang digunakan sejumlah lembaga survei hanya untuk kepentingan pemenangan salah satu pasangan calon.

"Ada tren lembaga survei digunakan untuk pemenangan. Jadi sudah tidak murni bekerja sesuai dengan nilai-nilai akademis," ujarnya.

Pascapencoblosan Pilpres 9 Juli lalu, terjadi saling klaim antara kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. Keduanya saling klaim mendapat perolehan suara paling banyak setelah hasil hitung cepat dirilis sejumlah lembaga survei.

Tentu hasil berbeda dari tiap lembaga survei membuat masyarakat kebingungan. Tak sedikit pihak yang meminta agar masyarakat lebih baik menunggu hasil hitung resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli mendatang. - See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2078471/pengamat-lembaga-survei-harusnya-bekerja-independen#sthash.rdM4Xja6.dpuf


Sumber: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2078471/pengamat-lembaga-survei-harusnya-bekerja-independen




Hasil Real Count Pilpres 2014 di Luar Negeri: Singapura dan Malaysia di Rilis KBRI


Hasil real count Pilpres 2014 di luar negri sudah banyak yang diungkap pada publik. Salah satunya adalah yang berlangsung di negri tetangga Singapura. Panitia Pemilihan Luar Negri (PPLN) Singapura memiliki 98 anggota KPPSLN yang melakukan penghitungan manual di KBRI negara tersebut.

Tanggal 14 Juli 2014 kemarin, hasil akhir diumumkan dan pasangan capres ke 2 yaitu Jokowi – Jusuf Kalla unggul di negara tersebut. Itu adalah hasil perhitungan dari total suara yang masuk ke PPLN Singapura baik melalui pos maupun melalui pencoblosan langsung.

Dalam prosentase maka kemenangan Jokowi – JK adalah 79,25% (30.250 suara) sedangkan Prabowo – Hatta adalah 20,1% (7.639) dengan suara tidak sah sebesar 0,74 %.

Proses perhitungan suara ini dipantau oleh Panwaslu serta perwakilan Migrant Care juga saksi-saksi yang ditunjuk dan warga Indonesia yang ada di Singapura.

Berbeda dengan Singapura, di Malaysia pasangan Prabowo – Hatta mendulang suara yang cukup signifikan, yaitu sebesar 83% (43,770 suara) sedangkan Jokowi – JK mendapatkan 16% (8,525 suara) dengan suara tidak sah hanya 718 suara. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh simpati warga Indonesia di Malaysia yang menyaksikan dukungan dan bantuan Prabowo Subianto terhadap pembebasan TKI Wilfrida dari hukuman mati beberapa waktu lalu.

Hasil real count dari pemilih yang berada di luar negri tersebut dirilis oleh KBRI masing-masing negara sehingga dapat dipercaya. Namun selayaknya seluruh masyarakat mampu bersabar menanti jumlah total rekapitulasi suara keseluruhan baik dalam maupun luar negri yang akan diumumkan oleh KPU pada tanggal 22 Juli mendatang.

Sumber : http://www.iberita.com/35760/hasil-real-count-pilpres-2014-di-luar-negeri-singapura-dan-malaysia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar